Prajaniti Sulawesi tengah mengadakan Raker dengan mengundang sejumlah pihak sebagai pembicara, seperti mantan anggota KPU Pusat, I Gusti Putu Arta, dan H. Ahmad HI.M. Ali, S.E., yang diselenggarakan di Hotel Jazz, Palu, pada Rabu, 4 Oktober 2017 lalu.
Pada kesempatan tersebut I Gusti Putu Arta yang dihadirkan sebagai salah satu narasumber mengatakan ada banyak tokoh-tokoh potensial Hindu yang memiliki retorika cukup mumpuni dalam hal politik. Banyak kader muda Hindu baik dari kalangan mahasiswa, pemuda bahkan politisi kini sudah makin percaya diri menunjukkan jati dirinya. Oleh karena itu hadirnya lembaga prajaniti Hindu sebagai organisasi yang khusus menangani persoalan politik adalah langkah tepat, agar dapat mewadahi, membina dan melakukan pemetaan terhadap potensi politik yang ada.
Dari acara perbincangan yang diselenggarakan oleh Prajaniti Sulawesi Tengah di Hotel Jazz Palu tersebut nampak politisi Hindu dari berbagai simpatisan mengungkapkan begitu banyak tantangan dan dinamika yang terjadi di masyarakat. Sementara politisi nasional asal Sulteng yang juga hadir adalah H. Ahmad Hi. Ali, S.E., yang sekarang duduk di Komisi VII DPR RI. Ia turut hadir berbagi pengalaman untuk memberikan motivasi kepada para peserta Raker.
“Atas dasar itu saya memandang prinsip hidup saudara Bali yang begitu bagus membangkitkan semangat saya untuk mengajak kader-kader terbaik Hindu dan Bali untuk terlibat dalam politik. Apalagi setelah memperhatikan jumlah warga Bali yang tersebar di Sulawesi Tengah sangat signifikan dan secara ekonomi terbilang baik,” paparnya. Ia menambahkan, dengan kondisi ekonomi yang baik kita bisa terhindar dari korupsi sebab salah satu penyebab terjadinya korupsi adalah faktor ekonomi. “Nah dengan hadirnya kader-kader terbaik ini di DPR tentu nantinya dapt memberi nilai positif terhadap pengambilan keputusaan sekaligus dapat mengembalikan kepercayaan dan menguatkan lembaga politik itu. Jangan berpikir dengan sikap saya yang ngotot merangkul warga Bali nantinya akan digunakan untuk kepentingan pribadi saya,tidak sama sekali,” tegasnya.
Ia menilai banyak kader-kader Bali (Hindu) di Sulteng yang memiliki moralitas yang bagus,integritas yang tinggi, dan intelektual yang cerdas yang akan kita tuntun mereka dalam gerakan Indonesia memanggil. Kita ajak mereka untuk terlibat langsung terserah apa pun partainya silahkan bergabung. “Sudah ada beberapa kader Bali dari berbagai partai politik saat ini sudah menduduki posisi penting di DPRD kabupaten dan provinsi. Mari kita terus dorong yang lainnya untuk ikut merebut peluang ini, sebab semakin banyak wakil kita yang bersuara, maka semakin banyak pula keputusan politis yang dapat kita kawal,” ajaknya.
Ia menegaskan bahwa kebijakan politik hanya dapat diperjuangkan melalui jalur politik. Melalui kesempatan ini pihaknya menghimbau kepada warga Bali untuk memilih kader Bali. “Jangan pilih Mat Ali, tetapi pilihlah orang Bali apapun partainya,” serunya.
Ia menyatakan kalau dirinya sadar betul warga Bali di daerah tertentu mungkin masih merasa trauma dengan berbagai bentuk intimidasi dan ancaman dari tokoh tertentu. Namun dirinya menyaraknkan, agar tidak lagi khawatir akan hal tersebut, sebab saat ini dan seterusnya Mat Ali mengatakan dirinya akan berada di tengah-tengah masyarakat Bali. “Saya akan terus menjalin tali silaturahmi untuk kepentingan warga Bali yang lebih besar. Tokoh-tokoh politik yang sudah bergabung dalam partai politik tertentu silahkan lanjutkan perjuangan, saya siap membantu,” ucapnya.
Terkait dengan Pilkada di Kabupaten Parigi Moutong dimana komunitas Bali begitu besar, sehingga sudah selayaknya putra terbaik Bali tampil sebagai calon wakil bupati. Terkait hal itu Mat Ali mengatakan bahwa saat ini partainya memiliki dua kursi di DPRD setempat. Artinya, jika ingin mengusung calon, maka terlebih dahulu harus menggalang dukungan dari partai-partai lain. “Saya berharap satu kader terbaik putra Bali yang sudah saya siapkan nantinya bisa lolos sebagai calon wakil bupati mendampingi calon bupati yang masih kami godok. Mari kita sama-sama melangkah maju bergandengan tangan dalam menentukan pemimpin yang mengerti,yang menyayangi masyarakatnya dan ikhlas bekerja untuk masyarakatnya,” pungkasnya.
(Pariatni)
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar