Atas inisiatif dr. I Gusti Ngurah Putra Eka pada sore hari 5 Januari 2017 di Damar Ashram, Jl. Raya Dawan, Gunaksa, Kelungkung diadakan acara pengenalan teori dan praktek Yoga Sudarshan Kriya oleh pembicara dan praktisi I Gusti Raka Panji Tisna. Acara diawali dengan presentasi power point tentang Yoga (akar kata Yuj- Penyatuan) sebagai seni dan pengetahuan ilmiah menuju satu kesatuan diri (enteg linggih) sebagai modal dasar menuju satu kesatuan dengan manusia lain, dengan alam (pada tataran tertinggi dengan Kesadaran Semesta). Acara dilanjutkan dengan praktek dasar pelenturan tubuh dan asana, olah nafas (pranayama) dan pengheningan (meditasi Panca Kosa) termasuk bersama anak-anak yang hadir. Intinya semua dilakukan dengan gembira, dinikmati dengan senyum.
Yoga adalah Warisan Dunia kemanusiaan yang sudah ada sejak ribuan tahun dengan pusat evolusi di belahan bumi disebut India. Yoga adalah menjadi Master dari pergerakan pikiran (Rsi Patanjali); Yoga adalah kecakapan menenangkan pikiran (Rsi Vasistha); Yoga adalah kecakapan dalam bertindak; dan Yoga adalah ketenangan, stabilitas, dan harmoni (Bhagawan Sri Krishna, Bagawad Gita). Yoga sebagai disiplin pribadi (Anusasana) terangkum dalam latihan simultan delapan Batang Tubuh Yoga (Astangayoga): Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Pratyahara, Dharana, Dhyana, dan Samadhi. Yoga berpedoman pada prinsip dasar Panca Kosa (lima lapis keberadaan): Annamayakosa (badan); Pranamayakosa (aliran prana); Manomayakosa (alam pikiran); Vidnyanamayakosa (alam kebijaksanaan), dan Anandamayakosa (alam kedamaian).
Sembilan orang akhirnya ikut pelatihan Yoga Sudarshan Kriya yang terangkum dalam Program Kebahagiaan, Seni Kehidupan (Happiness Program, Art of Living), selama 3 hari (3-4 jam/hari) berlangsung tanggal 12-14 Januari 2017 sore-malam di Damar Ashram. Pelatihan biasanya dalam format 6 hari, tetapi tersedia juga format 3 hari bagi orang-orang sibuk.
Sudarshan (Sudarsana) artinya visi sejati, dan Kriya adalah proses pembersihan dengan nafas. Sudarshan Kriya adalah teknik nafas selaras irama alam untuk merasakan irama jiwa. Kehidupan yang berjalan cepat, kompleks dan global, memberi tekanan pada tiga lapis pertama Panca Kosa (badan; aliran prana; dan alam pikir). Bila seseorang gagal mengelola tekanan yang berlebih ini, maka akan mulai mengalami ketegangan mental, yang berlanjut pada gangguan emosional, dan kemudian muncul gejala fisik seperti kelelahan kronis, maag, diabet, masalah jantung, dan ginjal. Yoga memandang penyakit degeneratif (bukan menular) sebagai bibit (Aadi) pada alam pikir yang kemudian tumbuh menjadi Vyaadi (penyakit fisik).
Sejalan perkembangan zaman, maka para ilmuwan Yoga (Yogi, Rsi, Master) pun meng-upgrade teori dan praktek Yoga. Salah satu yang berkembang mendunia sejak tiga dekade terakhir adalah Yoga Sudarshan Kriya, dikembangkan oleh Sri Sri Ravi Shankar dalam wadah The Art of Living Foundation (Seni Kehidupan). Teknik ini diracik berupa satu-kesatuan sederhana yang bisa dipahami dan dipraktekkan oleh semua kalangan (anak-anak, remaja, orang dewasa) dalam versi sesuai umur dalam kurun waktu 3-6 hari. Pada intinya Happiness Program memberi seseorang kesempatan untuk merasakan Seni Hidup atau bisa menikmati dinamika hidup sebagai seni. Kuncinya ada pada angka Sandi 745-204040. Pemahaman 7 lapis keberadaan (pengembangan dari Panca Kosa); 4 sumber pokok energi (prana); 5 nilai-nilai (sutra) praktis kehidupan; dan 204040 tiga gelombang irama nafas selaras alam. Jika ingin tahu lebih jauh dan semoga ada karunia hubungi Damar Ashram, atau I Gusti Raka Panji Tisna (panjitisnaku@gmail.com; Hp 08123811836) atau lihat www.artofliving.org Biasanya mereka yang tekun melakukan anjuran latihan keseharian 30 menit, akan merasakan apa yang dijelaskan di sini dan pasti akan ingin berbagi cerita kepada orang lain, minimum kepada lingkungan terdekat. (ist)
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar