Waktu cepat berlalu tak terasa sang kala melewati pengujung tahun 2016, banyak cerita dan mimpi yang tercapai, ataupun dalam proses pencapaian. Menandai refleksi 2016, Kepala Sekolah SMKN 1 Bangli mengundang tokoh muda cendikiawan Hindu, Dr. I Made Adi Surya Pradnya, S.Ag.,M.Fil.H., sebagai pembicara untuk memberikan siraman rohani kepada keluarga besar SMKN1 Bangli.
“Dipilihnya penceramah muda ini, karena dipercaya mampu memberikan nuansa baru dalam dharma wacana, karena setiap ceramah yang disampaikan konkret dan langsung dipraktikan, tidak abstrak ataupun di awang-awang, sehingga harapan kami, para siswa siswi SMKN 1 Bangli dapat berubah menjadi lebih baik di tahun baru 2017,” ujarnya.
Pukul 07.30 wita seluruh siswa-siswi SMKN 1 Bangli berkumpul bersama-sama di Padmasana melaksanakan persembahyangan. Acara dimulai dengan khusyuk yang semuanya diatur oleh pengurus OSIS. Persembahyangan dimulai dengan puja Tri Sandya yang begitu khidmat, diiringi bau dupa yang begitu harum serta suara genta dari seorang pemangku sebagai pemimpin jalanya persembahyangan.
Pukul 08.00 wita, terlihat rombongan Dr. Surya Pradnya memasuki halaman SMKN 1 yang berada di seputar Kota Bangli. Beliau disambut pimpinan sekolah dan diarahkan ke ruangan Kepala Sekolah, sambil panitia menyiapkan kegiatan yang dilaksanakan. Di ruang kepala sekolah terlihat diskusi antar pimpinan berdialog tentang agama kekinian bersama pembicara yang merupakan doktor termuda linier Ilmu Agama.
Tepat pukul 08.30, Dr. Surya Pradnya dan pimpinan sekolah bersama-sama menuju lapangan yang lumayan besar. Setelah semuanya siap, Dr. Surya Pradnya mulai menghaturkan sarana upacara yang telah disediakan berupa pejati dan segehan, dengan harapan acara dapat berjalan dengan lancar.Kemudian dilanjutkan dharma wacana, dengan terlebih dahulu mengucapkan Guru Puja.Pemaparan Dharma wacana mengutip sebuah sloka dalam Reg Weda, IV.33.11 Na Rte Srantasya sakyaya dewah, yang berarti: Tuhan menyayangi mereka yang suka bekerja.
Kutipan ini dijabarkan bahwa kepada seluruh siswa-siswi khususnya SMKN 1 Bangli, sesungguhnya untuk dapat meraih kesusksesan pada masa depan, maka hal yang paling penting untuk dilaksakan adalah bekerja keras, selain itu juga diimbangi dengan bekerja cerdas, bekerja ikhlas, dan bekerja tuntas.
Apa yang membedakan bekerja keras dengan bekerja cerdas? Bekerja keras adalah mereka yang bekerja tanpa konsep, hanya mengandalkan semangat hidup. Berangkat dari rumah pukul.05.00 wita kemudian pulang ke rumah pukul 17.00 wita mendapatkan uang harian hanya Rp. 100.000 dan telah bekerja selama lebih dari 10 tahun, hasilnya hutang bertumpuk-tumpuk. Bekerja keras bahkan dengan membanting tulang adalah hal yang harus dilakukan dan wajib dilakukan, karena Tuhan sayang dengan mereka yang suka bekerja, namun jika kerja keras diimbangi dengan bekerja cerdas, maka tentu hasilnya tidaklah mengecewakan. Bekerja cerdas adalah mereka bekerja dengan menggunakan sistem, konsep, analisis dan melihat prospek yang jelas, sehingga setiap langkah yang diambil selalu dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Contohnya? Mereka memanfaatkan media sosial untuk dapat menambah penghasilan.
“Jadi apabila adik-adik memiliki media sosial, seperti facebook, instagram, twitter, line dan sebagainya, jangan digunakan untuk curhat, apalagi menghujat mantan pacar, itu tidak boleh dilakukan, mengapa? Karena menunjukan bahwa dirimu sangat lemah,” ujar Dosen IHDN ini
Sebaliknya ia mengharapkan pemanfaatan media sosial dengan optimal sangat efisien untuk bisnis di zaman sekarang ini, sebab tidak perlu sewa tempat, praktis, dapat dilakukan di mana saja dan penjualan dapat dilakukan dengan bertemu secara langsung COD, ataupun dapat dilakukan dengan transfer dana, kemudian dilanjutkan pengiriman barang melalui kurir post.”Jadi lumayanlah penghasilan adik-adik semua, terlebih lagi zaman sekarang ini dunia fasion begitu gencar, sehingga adik-adik sebagai generasi muda perlu mengambil dan memanfaatkan style kekinian anak muda sebagai peluang usaha,” imbuhnya.
Ia menegaskan, bekerja cerdas adalah segala sesuatunya dikerjakan dengan membuat langkah menentukan produk, pangsa pasar, marketing, seni menjual dan sebagainya, sehingga pekerjaan ini menjadi semakin seru. Kemudian menghadapi MEA yang telah berlangsung ini, maka perlu bekerja dengan ikhlas. Bekerja ikhlas sesungguhnya telah tertuang dalam teks Bhagawadgita, II. 47 Karmanye vadhikaraste Ma Phaleshu Kadachana, Ma Karmaphalaheturbhurma Te Sangostvakarmani (Engkau berhak melakukan tugas dan kewajibanmu yang telah ditetapkan, tapi engkau tidak berhak atas hasil perbuatan. Jangan menganggap dirimu penyebab hasil kegiatanmu, dan jangan terikat pada kebiasaan tidak melakukan kewajibanmu).
Jika yakin dan tulus melakukan kerja, maka sesungguhnya strategi-strategi dalam berkarya itu muncul dengan sendirinya. Inilah yang disebut dengan jawaban semesta atas apa yang manusia pikirkan dan kehendaki. Catat semua ide-ide yang datang itu dan lakukan langkahnya secara berlahan-lahan, nanti pasti tujuan yang dirancang dapat terwujud, karena alam semesta tidaklah mati, alam selalu hidup dan adil atas apa yang telah kita buat bersama-sama.
Selanjutnya ia membahas kerja tuntas yang menurutnya adalah melakukan pekerjaan sampai selesai. Ketika telah menentukan gold (tujuan) yang dibuat untuk tahun 2017, agendakan sebagai resolusi atau pencapaian yang dikerjakan buat dalam buku agenda Jadikan itu sebagai buku pedoman hidup, setiap semangat kendur, buka kembali buku agenda dan bakar kembali semangat demi sebuah cita-cita.
“Bagi adik-adik sekalian tentu goldd yang paling penting adalah untuk kelas 10, pastikan agar nilai untuk tahun ini tambah meningkat. Untuk kelas 11, persiapkan diri untuk dapat memilih jurusan yang tepat, bagi kelas 12, ayo jangan nunda waktu lagi, buat gold-nya. Apakah mau lanjut kuliah ataukah langsung bekerja,” sebut Surya. Ia menganjurkan untuk membuat pencapaian yang konkret dan spesifik, sehingga tidak terlalu general, umum dan abstrak.
Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan kepada Kelapa Sekolah bahwa jika ada capaian yang ingin ditargetkan untuk masa depan SMKN1 Bangli, maka buat rancangan, apakah membangun fisik sekolah, ataupun hal-hal lain agar lebih produktif dan seterusnya. Kemudian ajaklah semua keluarga besar SMKN 1 Bangli untuk mengetahui rencana besar 2017. Setelah semuanya tahu dan paham tentang ide besarnya, maka minta kepada keluarga besar untuk mendoakan dan ikut membayangkan agar apa yang telah diplantkan terwujud, sesuai rencana, yakini dan pasti terjadi.
Mengakhiri pertemuan tersebut Surya Pradnya mendoakan semua keluarga besar SMKN1 Bangli di tahun 2017, agar semua impian, cita-cita, dan harapan dapat terwujud. Demikian juga para siswa semoga semuanya sukses, baik dalam melanjutkan kuliah maupun langsung bekerja, Tak lupa Surya menasihati, agar para siswa selalu menyayangi orang tua dan almamater, sebab tidak ada restu lebih mulia dari orang tua, demikian juga almamater sebagai tempat menimbang bekal hidup berupa ilmu penghetahuan. (hum)
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar