Yayasan Dharmasastra Manikgeni

Kantor Pusat: Jalan Pulau Belitung Gg. II No. 3 - Desa Pedungan - Denpasar BALI 80222. Hp/WA 0819 9937 1441. Diterbitkan oleh: Yayasan Dharmasastra Manikgeni. Terbit bulanan. Eceran di Bali Rp 20.000,- Pelanggan Pos di Bali Rp 22.000,- Pelanggan Pos di Luar Bali Rp 26.000,- Tersedia versi PDF Rp 15.000/edisi WA ke 0819 3180 0228

Jumat, 15 Maret 2019

KMHD UNS Laksanakan Tirtayatra dan Baksos

 Laporan Agung Putu Surya Purna Kristyawan

Universitas Sebelas Maret atau yang biasa dikenal dengan UNS merupakan universitas negeri yang terletak di Jawa Tengah tepatnya di kota Solo. UNS didesain sebagai kampus benteng Pancasila. Bentuk aplikasi dari desain ini, yaitu UNS membangun tempat ibadah beserta membiayai organisasi yang berkaitan dengan agama yang diakui di Indonesia salah satunya agama Hindu dengan organisasinya, yaitu Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD).

Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) merupakan wadah bagi mahasiswa beragama Hindu khususnya yang kuliah di UNS untuk berkumpul, belajar dan berkreasi. Organisasi ini secara hukum didirikan pada tanggal 20 Maret 2000 melalui Keputusan Rektor tentang pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Sebelas Maret (UKM KMHD). Tujuan pembentukan organisasi ini, yaitu sebagai wadah yang dapat menaungi seluruh mahasiswa Hindu di UNS, sebagai media mahasiswa Hindu se-UNS untuk berinteraksi dan mewujudkan tercapainya pembentukan mahasiswa Hindu yang cerdas secara intelektual dan spiritual.


Pada tahun ini (2019) tercatat jumlah anggota KMHD UNS sebanyak 55 anggota. Anggota KMHD terdiri dari anggota aktif dan anggota pasif. Anggota aktif merupakan mahasiswa yang berperan langsung dalam kepengurusan organisasi KMHD. Pengurus KMHD terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan terdapat 4 devisi, yakni devisi kerohanian, devisi hubungan masyarakat, devisi pengembangan sumber daya manusia, dan devisi keanggotaan. Satu periode kepengurusan dijalankan selama 1 tahun. Ketua memiliki hak untuk memilih pengurus dalam organisasi. Pemilihan ketua dilakukan dengan cara musyawarah dalam kegiatan musyawarah anggota. Metode ini dilakukan karena organisasi KMHD bersifat kekeluargaan, sehingga dengan adanya musyawarah, ketua yang terpilih merupakan mahasiswa yang dipercaya dan dianggap mampu oleh seluruh anggota. Anggota pasif merupakan anggota yang tidak berperan aktif dalam kepengurusan. Saat ini, organisasi KMHD periode 2019 diketua oleh Dewa Made Wahyu Dhyatmika dari program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2017.

Pedoman yang digunakan dalam menjalankan organisasi KMHD, yaitu Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Kedua pedoman ini dilakukan perubahan setiap tahunnya untuk menyesuaikan perkembangan situasi organisasi pada saat ini. AD dan ART dapat diubah dan disahkan tiap satu tahun sekali melalui kegiatan musyawah anggota maupun musyawarah luar biasa. Dengan adanya kedua pedoman ini, organisasi KMHD dapat berjalan secara terarah dan teratur, sehingga tujuan dibentuknya KMHD dapat tercapai. Berikut ini berbagai aktivitas yang telah dijalankan organisasi KMHD UNS.

Welcome Party
Setiap tahun ajaran baru, KMHD UNS mengadakan kegiatan welcome party. Kegiatan ini berupa penyambutan mahasiswa baru yang beragama Hindu disisipi acara-acara yang dapat mengeratkan hubungan kekeluargaan. Pada tahun 2017, tercatat UNS memiliki 10 fakultas dan lebih dari 60 program studi di dalamnya, sehingga mahasiswa baru sulit untuk menemukan teman lainnya yang beragama Hindu, sehingga acara ini sangat membantu dalam mempertemukan mahasiswa baru beragama Hindu serta memperkenalkannya ke anggota lainnya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus lalu. Acara dimulai dengan sambutan Pembina KMHD UNS, yaitu Ir. Made Swastika, kemudian dilanjutkan sambutan oleh ketua KMHD periode 2018, Ketut Firnanda. Acara berkenalan dilaksanakan secara duduk melingkar, tiap mahasiswa menyebutkan nama, program studi, beserta angkatannya. Tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa baru, seluruh anggota KMHD boleh hadir dalam acara ini. Setelah berkenalan, dilaksanakan acara bermain game secara berkelompok dimana anggotanya terdiri dari berbagai angkatan, sehingga mahasiswa baru dilatih untuk tidak canggung dalam berinteraksi dengan anggota lainnya. Setelah lelah bermain, seluruh peserta welcome party makan bersama secara megibung. Semua peserta sangat antusias, dan rasa persaudaraan antar anggota mulai terasa. Acara ditutup dengan foto bersama dan menyalakan kembang api serta penerbangan lampion.

Selain welcome party, KMHD UNS juga berpartisipasi dalam menyelenggarankan malam keakraban (makrab) yang diadakan oleh KMHD Solo Raya. Kegiatan ini dapat mengenalkan anggota baru KMHD UNS dengan mahasiswa berumat Hindu yang belajar di kampus sekitar Solo seperti Universitas Setia Budi (USB), Politeknik Kesehatan (Poltekes) Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan lainnya. Acara dilaksanakan di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dengan adanya acara makrab, mahasiswa Hindu diwilayah Solo raya dapat saling mengenal.

Tirta yatra
Tirta yatra merupakan acara KMHD UNS yang tiap tahun dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan spritualitas dari anggota KMHD. Pada periode ini, KMHD UNS melakukan tirta yatra ke Pura Giri Arjuna dan Pura Bhuana Kerta. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 - 9 September 2018. Acara ini diikuti oleh 30 peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa UNS, dan sebagian mahasiswa dari luar UNS. Pura Giri Arjuna merupakan sebuah pura yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Peserta tirta yatra sampai di Pura Giri Arjuna pada dini hari. Pengurus pura menyediakan tempat berisitrahat yang cukup untuk seluruh peserta. Pada pagi hari, suasana sekitar pura sangat sejuk dan dingin, peserta melakukan pembersihan diri dilajutkan makan bersama. Persembahyangan bersama dilaksanakan sekitar pukul 09.00. Persembahyangan dipimpin langsung oleh Romo Rsi Ahmad.

Pengunjung Pura Giri Arjuna tidak hanya berasal dari Jawa, pada saat yang bersamaan, terdapat pengunjung yang berasal dari Bali juga. Setelah semua pengunjung selesai sembahyang, Romo memberikan penjelasan mengenai sejarah pura. Acara di pura tersebut ditutup dengan berfoto bersama dan pemberian kenang-kenangan. Kemudian peserta tirta yatra melanjutkan perjalanan menuju Pura Bhuana Kerta.

Pura ini berlokasi di kawasan Angkatan Udara Singosari, Kabupaten Malang. Para peserta tirta yatra disambut oleh pengurus organisasi mahasiswa Hindu Universitas Brawijaya (Unikahidha) dan pemimpin adat yang mengempon pura tersebut. Persembahyangan bersama dilaksanakan secara khidmat. Setelah itu, para peserta tirta yatra KMHD UNS, mahasiswa Brawijaya, pemangku serta kepala adat berkumpul di jaba tengah. Sembari makan bersama, kepala adat serta ketua Unikahidha memberikan sambutan atas kedatangan peserta tirta yatra, dilanjutkan penjelasan sejarah pura oleh kepala adat dan pemberian dharma wacana oleh pemangku dari pura tersebut.

Bakti Sosial
Tidak hanya berinteraksi dengan sesama anggota, KMHD UNS juga ikut berbagi manfaat dan bersosialisasi dengan masyarakat luas. KMHD UNS ikut perpartisipasi dalam melancarkan acara bakti sosial yang diadakan oleh KMHD Solo Raya tiap tahunnya. Bakti sosial merupakan rangkaian acara hari raya nyepi. Bakti sosial yang diadakan terdiri dari acara donor darah dan cek kesehatan gratis. Acara ini tidak hanya terbuka untuk masyarakat Hindu, namun seluruh masyarakat di sekitar Pura Indra Prasta, Dusun Mutihan, Kecamatan Laweyan, Solo. Persiapan acara ini membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan.

Masyarakat Hindu wilayah Solo sangat antusias dan mendukung acara ini. Sebagian besar dana untuk menyelenggarakan acara ini bersumber dari donasi masyarakat Banjar Solo Timur, Solo Barat, dan Solo Tengah serta acara ini didukung oleh PHDI Surakarta dan Peradah Jawa Tengah. Peserta yang mengikuti cek kesehatan gratis dan donor darah berjumlah 153 orang. Komponen kesehatan yang diperiksa meliputi tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat serta dilaksanakan konsultasi kesehatan. Proses cek kesehatan dilakukan oleh mahasiswa yang telah berpengalaman, dan konsultasi kesehatan dilaksanakan oleh dokter muda yang sedang menjalankan Koas di sekitar Solo. Donor darah dilaksanakan dengan cara bekerja sama dengan PMI kota Solo. Warga yang ingin mendonorkan darahnya harus memenuhi syarat berat badan, tekanan darah dan komponen lainnya yang diperiksa langsung oleh petugas PMI. Acara ini salah satu bentuk toleransi beragama dan implementasi ajaran dasar Tat Twam Asi, yakni memberi pelayanan kepada sesama manusia tanpa memandang dari sisi suku, ras maupun agama.

(Penulis adalah mahasiswa program studi Farmasi angkatan 2016, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Whatsapp: 081328913863. Instagram :
@agungputusurya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar