Yayasan Dharmasastra Manikgeni

Kantor Pusat: Jalan Pulau Belitung Gg. II No. 3 - Desa Pedungan - Denpasar BALI 80222. Hp/WA 0819 9937 1441. Diterbitkan oleh: Yayasan Dharmasastra Manikgeni. Terbit bulanan. Eceran di Bali Rp 20.000,- Pelanggan Pos di Bali Rp 22.000,- Pelanggan Pos di Luar Bali Rp 26.000,- Tersedia versi PDF Rp 15.000/edisi WA ke 0819 3180 0228

Jumat, 15 Maret 2019

Peresmian Anand Krishna Centre di Buleleng

Hari Minggu, 10 Februari 2019, cuaca cerah memayungi Kota Singaraja dan sekitarnya. Desa Panji, yang terletak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Singaraja, juga menerima limpahan kehangatan sinar Sang Surya. Pagi itu, tepatnya di Banjar Kembang Sari, Desa Panji, terlihat beberapa orang berkumpul di suatu bangunan yang baru selesai dibuat. Mereka yang datang umumnya memakai pakaian adat Bali. Namun ada juga beberapa yang berpakaian nasional, memakai celana panjang.
Ya, hari itu Anand Krishna Centre punya hajatan. Tentu saja, mereka mengundang sejumlah tokoh agama dan tokoh spiritual untuk menghadiri dan menyaksikan peresmian sekretariat  mereka yang baru dan diberi nama Anand Krishna Centre Singaraja. Dengan kata lain, Ananad Krishna Centre Singaraja kini berlokasi di Desa Panji, Kecamatan Sukasada.

Sebelumnya mereka masih meminjam rumah salah seorang anggota komunitasnya sebagai sekretariat sekaligus sebagai tempat kegiatan meditasi dan yoga. Setelah peresmian itu, seluruh kegiatan dan aktivitas meditasi, yoga, maupun bedah buku-buku spiritual dilaksanakan di centre yang baru itu.
Peresmian itu dilakukan oleh Bupati Buleleng yang diawakili oleh salah satu staf ahli beliau, yakni Drs. Putu Tastra Wijaya, M.M. Dalam sambutannya, Tastra Wijaya antara lain mengatakan bahwa diplihnya Desa Panji sebagai lokasi centre sangat tepat, sebab Desa Panji sudah terkenal sejak zaman lampau. Cikal bakal terbentuknya wilayah Kabupaten Buleleng dan Kota Singaraja khususnya, tidak bisa dilepaskan dari Desa Panji. “Desa Panji adalah desa tua yang dulu pernah menjadi pusat kekuasaan Ki Barak Panji Sakti, pendiri Kota Singaraja. Sehingga desa ini dipandang sebagai desa yang sangat sakral,” ungkapnya.


Selesai sambutan bupati, acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti. Ada tiga tokoh Buleleng yang menandatangani prasasti tersebut. Mereka adalah Drs. Putu Tastra Wijaya, MM., Ketua PHDI Buleleng Dewa Nyoman Suardana, S.Ag, M.Si., dan Ketua Majelis Madya Desa Pakraman Kabupaten Buleleng Dewa Putu Budarsa.

Tentu saja pendiri dan pembina Anand Krishna Centre hadir pada kesempatan itu. Ya, tokoh sentral di organisasi itu siapa lagi kalau bukan Bapak Anand Krishna. Karena ketokohannya, banyak orang jikalau memanggil lelaki keturunan India yang lahir di Jawa Tengah itu, dengan menambahkan satu kata lagi di depannya. Kata tambahan itu adalah sapaan untuk penghormatan kepada yang bersangkutan. Kata tambahan yang dimaksud adalah guruji. Lengkapnya orang-orang akan memanggil dia dengan Guruji Anand Krishna. Acara peresmian itu juga terbilang istimewa karena dihadiri oleh Konsulat India di Bali, Bapak R.O Sunil Babu.

Gedung Anand Krishna Centre Singaraja itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk komersial. Gedung itu didedikasikan untuk pembinaan mental serta peningkatakan sumber daya manusia melalui praktek meditasi dan yoga sebagai kegiatan utamanya. “Para pengurus di centre ini saya harapkan melayani melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, serta tunduk kepala. Para pengurus harus bermental sebagai pelayan, jangan menganggap diri sebagai pengurus,” tegas Anand Krishna.

Siapa saja yang akan datang ke centre untuk belajar meditasi dan yoga? Mereka yang datang, tegas Anand Krishna, adalah masyarakat yang memiliki latar belakang dan kepentingan berbeda-beda. Sebagaimana dinyatakan dalam Bhagawad Gita VII. 16, orang yang berbhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa ada empat kelompok manusia. Pertama, mereka yang dalam keadaan berduka. Kedua, orang yang tak memiliki uang. Ketiga, yang mulai ingin tahu Kebenaran Yang Mutlak, serta yang keempat, mereka yang benar-benar mencari tahu siapa sebenarnya Sang Pencipta alam semesta ini beserta makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Sabda Tuhan Sri Krishna selengkapnya dalam Bhagawad Gita adalah sebagai berikut: “Wahai Arjuna, orang yang paling baik dalam keluarga Bharata, empat jenis orang saleh mulai berbhakti kepada-Ku adalah; orang yang dalam keadaan berduka-cita, orang yang menginginkan kekayaaan, orang yang ingin tahu, dan orang yang mencari pengetahuan tentang Yang Mutlak.”
Dengan mengetahui ayat itu, diharapkan para “pengurus” Anand Krishna Centre Singaraja dapat mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan terbaik buat mereka. Intinya, mereka yang datang memiliki latar belakang dan kepentingan berbeda-beda. Layani mereka dengan tulus.
Dalam hidup ini, kata Anand Krishna lebih lanjut, perbedaan adalah keniscayaan. Kita harus saling menghargai satu sama lain. Kita harus menghormati kemanusiaan orang lain. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain atau menyeragamkan ideologi orang lain.
“Ungkapan toleransi sering didengungkan dalam rangka hidup bersama dengan orang lain yang memiliki keyakinan atau ideologi berbeda. Namun kata itu sesungguhnya masih mengandung sikap merendahkan. Toleran artinya membiarkan orang lain berbuat sesuatu sesuai keyakinannya, namun sebenarnya keyakinannya itu lebih rendah daripada keyakinanku. Demikian sebenarnya arti kata toleransi,” ujar Anand Krishna.

Menurut Anand Krishna, kata yang tepat adalah memberi apresiasi kepada orang lain. Sebab, kata apresiasi artinya menerima apa adanya. Tiada maksud merendahkan orang lain ataupun menilai rendah keyakinan orang lain.

Nah, kebijaksanaan itu barangkali merupakan buah dari melakukan meditasi dalam waktu panjang. Jika benar demikian seperti itu, kiranya para teroris, atau mereka yang fanatik buta terhadap ajaran agamanya, diprioritaskan dan didorong agar mau belajar meditasi di Anand Krishna Centre maupun di tempat-tempat lain yang menyelenggarakan meditasi dan yoga. Agar beban bumi ini menjadi lebih ringan. Agar dunia ini terhindar dari berbagai kekerasan dan peperangan. (mm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar