Yayasan Dharmasastra Manikgeni

Kantor Pusat: Jalan Pulau Belitung Gg. II No. 3 - Desa Pedungan - Denpasar BALI 80222. Hp/WA 0819 9937 1441. Diterbitkan oleh: Yayasan Dharmasastra Manikgeni. Terbit bulanan. Eceran di Bali Rp 20.000,- Pelanggan Pos di Bali Rp 22.000,- Pelanggan Pos di Luar Bali Rp 26.000,- Tersedia versi PDF Rp 15.000/edisi WA ke 0819 3180 0228

Senin, 17 Juni 2013

Pameran Siva Linggam “Sathyam Sivam Sundaram” di Pusat Studi Raja Yoga Brahma Kumaris

Laporan Acharya Paramananda Muni Daksa

Pameran Linggam Yoni yang pertama kali dilaksanakan di Bali sebagai karya terbaik yang pernah dilaksanakan dengan mengambil tema “Sathyam Sivam Sundaram” akan berlangsung sebulan penuh, mulai tanggal 26 April-26 Mei 2013 di Pusat Studi Spiritual Brahma Kumaris Jl.Gatot Subroto I/53 Denpasar. Pameran Linggam sebagai refleksi eksistensi Tuhan (Shiva) sebagai sang Pemberkah, rahasia jiwa, drama kehidupan dan banyak permata yang dapat dipetik yang akan membuka mata ketiga kita. Pameran Lingga Yoni ini membawa pesan perdamaian dan spiritual yang tinggi. Pameran Linggam yang terdiri dari 12 Linggam merupakan miniatur linggam yang pernah turun ke dunia semuanya berada dikawasan India (Tanah Bharata) telah memberikan siraman rohani, medan suci serta dampak rohani yang membawa umat manusia menuju rel kebenaran.

Brahma Kumaris sebagai pusat Raja Yoga yang nirlaba tersebar di 137 negara dengan 9000 Center di seluruh dunia mampu memberikan sumbangan terhadap dunia akan memberikan pelayanan kepada masyarakat Bali khususnya dan dunia umumnya. Bali merupakan pusat spiritual dunia, salah satunya adalah eksistensi Ashram Brahma Kumaris yang bernaung di bawah PBB sebagai LSM yang berstatus konsultatif dengan UNICEF dan ECOSOC.

Peristiwa turunnya Lingga (Yoni) di kawasan India (Tanah Bharata) sebanyak 12 Linggam secara berturut-turut tempatnya adalah (Somnath di Gujarath, dimana Tuhan Shiva bersabda: “Akulah yang memberi madu ilmu pengetahuan spiritual”), Mallikarjun (Andra Pradesh, “Akulah yang menciptakan sistem keluarga yang suci sejati”), Mahakaleshwar (Madhya Pradesh, ”Akulah penghancur semua iblis”), Omkareshwar (Madhya Pradesh, “Akulah yang mengungkapkan kebenaran Om”), Vaidyanath (Jarkhand, “Akulah yang menjadikan kalian sehat walafiat”), Bhimasankar (Maharasthra, “Akulah yang mengakhiri samskara-samkara jahat”), Rameshwaram (Tamilnadu, “Aku adalah ayah tertinggi dari semua dewa termasuk Shri Rama”), Nageshwar (Gujarat, “Akulah yang mengakhiri racun kejahatan”), Visvanath (Uttar-Pradesh, “Akulah pencipta dunia baru”), Trayambakeshwar (Maharasthra, “Akulah pencipta Tri Murti Brahma, Vishnu dan Shankara”), Kedarnath (Himalayas, “Akulah yang menganugrahkan manusia memilkius kedewataan tertinggi”), Grishneswar (Maharastra, “Aku yang membangkitkan jiwa-jiwa yang lelah”).

Dalam perjalanan spiritual dijelaskan bahwa pengetahuan akhir dari suatu kegiatan spiritual adalah Raja Yoga dengan mengambil manfaat; fokus terhadap kemajuan diri, memahami dengan baik falsafah karma, menciptakan masa depan yang baik dan melunasi hutang karma, menerima bantuan Tuhan, terbebas dari karma buruk, dan terakhir pengetahuan tentang kejernihan pikiran. Di dalam diri manusia, menurut ajaran Brahma Kumaris adalah memiliki delapan kekuatan yang terpendam dalam dirinya, antara lain: kekuatan toleransi, kekuatan menghadapi, kekuatan membedakan, kekuatan mengambil keputusan, kekuatan bekerja sama, kekuatan berkemas-kemas, kekuatan menampung, kekuatan mengendalikan diri.

Pameran yang dibuka resmi oleh Dirjen Bimas Hindu, Prof.Dr Ida Bagus Yuda Triguna, M.Si dihadiri oleh tokoh-tokoh spiritual. Turut memberikan dharma wacana adalah Sister Janaki yang menyatakan bahwa Brahma Kumaris Kumaris didirikan tahun 1990 di Denpasar dengan jumlah pengikut Brama Kumaris sebanyak 500 orang yang tersebar di seluruh Bali. Adapun menurut Sister Janaki dalam wawancara sebelumnya menyatakan, bahwa Brahma Kumaris tidak memaksa orang untuk tidak menikah. Menikah atau tidak menikah adalah pilihan hidup dan kecendrungan, bukan keterpaksaan. Banyak jalan menuju Tuhan Yang Maha Esa. Brahma Kumaris malahan mengajak kepada umat manusia agar tidak terpuruk ke dalam hiruk pikuk dunia materialistis (Kaliyuga) yang membawa orang hidup serakah tanpa batas, iri-hati, benci, putus asa, amarah, dan keterikatan. Dengan pengalaman itu akan menjadikan kita menjadi pribadi yang positif, kuat dan stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar