Yayasan Dharmasastra Manikgeni

Kantor Pusat: Jalan Pulau Belitung Gg. II No. 3 - Desa Pedungan - Denpasar BALI 80222. Hp/WA 0819 9937 1441. Diterbitkan oleh: Yayasan Dharmasastra Manikgeni. Terbit bulanan. Eceran di Bali Rp 20.000,- Pelanggan Pos di Bali Rp 22.000,- Pelanggan Pos di Luar Bali Rp 26.000,- Tersedia versi PDF Rp 15.000/edisi WA ke 0819 3180 0228

Selasa, 01 November 2011

Sri Sri Ravi Shankar Anda Menunggu Kalki Awatara

I Made Dwija Nurjaya

The Art of Living Foundation adalah Non-Government Organization (NGO) berdiri sejak 1982 di Kota Bangalore, India. Pendirinya Sri Sri Ravi Shankar atau akrab dipanggil Sri Sri seorang humanis spiritual yang dengan kehadirannya saja seseorang akan merasakan ketenangan dan kegembiraan. Sri Sri mengajarkan nilai-nilai pendidikan dan kesehatan, yang terkenal karena sangat mendalam dan unik, kesederhanaan, kasih dan keterampilan dalam mengelola emosi negative. Melalui pelatihan Sudarshan Kriya, seseorang akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang jati dirinya dan pengalaman mengalami transformasi di dalam dirinya, hanya dalam waktu 6 hari.

Kharisma yang cemerlang dari Sri Sri mulai kentara sejak balita, kerap duduk bermeditasi, dan pada usia tiga setengah tahun masuk sekolah, ketika tes wawancara, gurunya mengatakan, “Anak ini tahu lebih banyak dari saya, tolong bawa dia ke kelas 2.” Guru kelas dua mengatakan, “Oh tidak, pengetahuan anak ini lebih banyak dari yang saya tahu, bawa dia ke kelas 3.” Jadi dalam sehari dari pagi sampai sore, Sri Sri kecil naik 3 tingkat. Pendidikan formal Sri Sri adalah sarjana Fisika, sedangkan pendidikan tradisi adalah belajar Weda dalam bahasa Sansekerta, keduanya diselesaikan dalam usia 17 tahun.

Dari kecil Sri Sri telah mengatakan kepada teman-temannya, bahwa keluarganya ada di seluruh dunia, di Inggris, Perancis, Italy, Jerman, Amerika, Afrika, Indonesia, dan lain-lain. Teman-temannya tidak percaya dan mengolok-olok Sri Sri dengan menuliskan London, Jerman, Amerika di dinding tembok toilet dan mengatakan, “Sana pergi temui saudaramu, ha…ha...”

Saat ini The Art of Living telah berkembang di lebih dari 160 negara di 5 benua. Menginspirasi dan mentransformasi penduduk dunia mengatasi suku, bangsa dan agama/kepercayaan. Ajaran Sri Sri bahkan dapat diterima oleh Negara-negara yang memiliki latar belakang budaya yang kuat seperti Arab Saudi, Irak, Palestina, Israel, Uni Sovyet, Afganistan, Paskistan, Argentina, Kongo, Bali, dan lain-lain. Pada Festival Budaya Dunia (The World Culture Festival) yang diselenggarakan oleh The Art of Living di Berlin, Jerman tanggal 2-3 Juli 2011 yang lalu hadir 70 ribu orang lebih dari seluruh dunia memenuhi stadion olimpiade Berlin. Ini merupakan festival budaya terbesar di Eropa.

Kiprah The Art of Living adalah hadir dengan program nyata, seperti prison smart untuk para tahanan di penjara di Amerika, India, dan beberapa negara lainnya termasuk di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogya, Bali). Pusat rehabilitasi AID/Hiv di India dan Negara-negara lain. Pada pertemuan Asia-Pacific untuk AID/HIV (ICAAP) di Nusa Dua, Bali pada tahun 2009, The Art of Living mendapat 2 jatah, 1 sebagai pembicara dan 1 sebagai peninjau. Ini menunjukkan pengakuan atas kemajuan yang dicapai oleh penderita yang ditangani.

Sri Sri secara pribadi juga berperan dalam mendamaikan berbagai konflik di belahan dunia, seperti Irak baru-baru ini. Saat itu wawancara dengan CNN menunjukkan, bahwa dalam situasi gawat Sri Sri hadir langsung di Red zone perang Irak untuk memberikan semangat perdamaian. Konflik Palestina dan Israel dilakukan pendekatan dengan hadir langsung di Israel, dan bahkan ada pelatih dari Palestina mengajar Sudarshan Kriya di Israel untuk 280 ibu-ibu penderita berbagai macam kanker. Dalam polemik pemerintah India dengan Macan Tamil, Sri Sri hadir di markas besar NLTTE di Sri Lanka membawa misi perdamaian. Di Afganishtan beberapa pejabat Negara telah mengikuti pelatihan Sudarshan Kriya. Demikian juga kehadiran Sri Sri secara langsung di Pakistan sangat mencengangkan, karena pertama kalinya ada tokoh Hindu yang berkunjung ke sana.

Dengan berbagai program nyata yang mendunia, maka PBB memberikan status konsultan khusus untuk WHO dan UNICEF kepada The Art of Living. Bank Dunia melalui World Bank University pun telah memakai program dari The Art of Living untuk melatih para stafnya dan saat ini sedang dirancang untuk level supervisor.

Sri Sri adalah salah satu penggagas pendirian Asosiasi Dunia untuk peningkatan nilai-nilai kemanusiaan (International Association for Human Value/IAHV), dimana anggotanya adalah mantan-mantan kepala Negara, dan posisi Sri Sri sebagai penasehat. Program IAHV memberikan beasiswa kepada pelajar berprestasi yang kurang mampu di dunia. Di Jakarta ada 100 anak mendapat beasiswa ini untuk SMP/SMA.

Progam pemberdayaan ibu-ibu di desa bernama Rural Development Project aktif di negara-negara berkembang, dimana kaum wanita menjadi tulang punggung keluarga dengan beban yang luar biasa, namun sangat sedikit penghargaan/perhatian dari lingkungannya terutama keluarganya sendiri. Ini karena kecendrungan hegemoni laki-laki. Komentar mereka setelah mengikuti program ini, “Sekarang saya lebih sehat dan gembira, karena anak-anak bisa sekolah dan makan yang cukup, suami saya lebih menghargai saya.” Komentar ini mewakili masalah nyata di pedesaan yang segera mesti diatasi dengan program nyata juga, dan The Art of Living telah menangani 33.000 desa di India, satu desa ditangani minimal oleh satu relawan yang di didik sebelumnya dengan program pemberdayaan anak muda (Youth Leadership Training Program/YLTP) selama tiga bulan sebelum diterjunkan di desa. Bayangkan jika program ini dijalankan di Indonesia dengan 26 provinsi, 1.000 desa per provinsi, akan ada 26.000 desa binaan, tanpa biaya dari negara. Karena anak-anak muda ini membiayai sendiri program pendidikannya, The Art of Living hanya memfasilitasi dengan jaringan dan mendidik.

Di Bali prototipe program ini yang sudah ada di wilayah abu-abu, kompleks Carik, Lumintang, Denpasar, dimana wilayah ini dari dahulu dikenal dengan lingkungan prostistusi, judi, miras/mabuk, premanisme, dan pendidikan rendah dan perumahan kumuh. Atas inspirasi Art of Living, kini di kawasan tersebut para relawan membuka unit usaha pembuatan dupa dengan melibatkan ibu-ibu dengan keluarganya, dimana jam kerja bebas tidak tergantung pada hari Minggu dan libur/tanggal merah, mereka hanya libur jika ada acara adat dan kepentingan keluarga. Dengan prinsip pengelolaan usaha yang fleksibel, para pekerja dapat mengambil libur pada hari-hari yang mereka butuhkan, seperti saat kegiatan upacara agama dan lain-lain. Karena itu para pekerja biasanya tetap bekerja pada hari Minggu maupun hari-hari libur nasional lainnya.

Selain memperoleh penghasilan dari hasil pekerjaannya, para pekerja juga dapat mengikuti yoga secara rutin setiap pagi menjelang memulai aktifitas. Dengan kegiatan ini, mereka dapat meningkatkan kesehatan dan wawasannya dan bekerja pun menjadi menggembirakan, sehingga produktifitas meningkat.

Sebuah TK juga didirikan oleh para penggiat Art of Living, di mana TK ini memiliki kekhasan dengan menambahkan pelajaran bahasa Inggris dan learn scape (Belajar mengenai alam langsung di alam). Ini adalah jawaban dari aksi-aksi sosial di tataran lokal untuk mengejawantahkan keinginan Sri Sri untuk lebih banyak berbuat bagi kemanusiaan.

Memang apa yang dilakukan di Bali belum berarti apa-apa, karena di India, The Art of Living telah membangun 133 sekolah gratis di India, yang dananya sepenuhnya dari kegiatan mengajar Sudarshan Kriya dari 40.000 lebih relawan di seluruh dunia. Saat wawancara media, Sri Sri ditanya,” Anda memiliki banyak kegiatan sosial, dari mana mendapatkan dana,” Sri Sri menjawab, “We work for charity, we don’t do charity with charity.” Artinya kami bekerja untuk membiayai kegiatan sosial, kami tidak melakukan kegiatan sosial untuk mendanai kegiatan sosial kami.

Jadi kita akan menunggu kedatangan awatara kalki, agar semua persoalan kesehatan dan pendidikan yang rendah, kemiskinan, perselisihan, persaingan tidak sehat, korupsi, dan lain-lain selesai, atau kita mulai mewujudkan apa yang digambarkan dalam sifat-sifat kalki awatara. Jangan-jangan Kalki Awatara itu anda sendiri. Ayo…!

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Sambala bahasa arabnya adalah tempat yg aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yg terkenal dg nama “Darul Aman” yaitu tempat yg aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah. Nabi Muhammad lahir di rumah Kepala suku Quraisy

    Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.

    Dia akan memiliki sifat2x yg sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad spt terdapat pada QS. Al-Qalam : 14“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.

    Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yg terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat2x yg dimiliki oleh nabi Muhammad
    Dia akan diberi kendaraan yg sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yg sangat cepat oleh Allah yg membawanya ke langit dalam peristiwa Mi’raj.

    Dia akan naik kuda putih dg tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dg menunggang kuda dan bertempur dg memegang pedang dg tangan kanannya.

    Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir(35) ayat 24 dan QS. Saba(34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
    Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yg benar. Nabi Muhammad hidup pada jaman jahiliyah yg penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yg terang benderang.

    Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tau ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu : Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. (Khulafaur Rasyidin)

    Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah spt tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125 : “Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yg memakai tanda”. Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi “…. sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yg datang berturut-turut.”

    BalasHapus
  3. Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yg mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.
    Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yg terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yg terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yg terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yg sama dg nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yg bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yg hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yg akan dikalahkannya yg berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.

    Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yg naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.

    Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung. Ini cocok dg nabi agung umat Islam yaitu nabi Muhammad SAW.
    Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yg terpuji. Nabi Muhammad yg juga dipanggil dg nama Ahmad adalah berarti juga “orang yg terpuji” yg terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.

    BalasHapus
  4. Cerita untuk Sri Sri Ravi Shankar

    http://golokrembulanbiru.blogspot.com/2012/05/konsep-tuhan-dalam-hindu-dan-islam.html

    https://www.youtube.com/watch?v=UfH1LUwkxnw

    BalasHapus