Yayasan Dharmasastra Manikgeni

Kantor Pusat: Jalan Pulau Belitung Gg. II No. 3 - Desa Pedungan - Denpasar BALI 80222. Hp/WA 0819 9937 1441. Diterbitkan oleh: Yayasan Dharmasastra Manikgeni. Terbit bulanan. Eceran di Bali Rp 20.000,- Pelanggan Pos di Bali Rp 22.000,- Pelanggan Pos di Luar Bali Rp 26.000,- Tersedia versi PDF Rp 15.000/edisi WA ke 0819 3180 0228

Rabu, 19 September 2012

Ekstra Kurikuler Yoga untuk Meningkatkan Disiplin Siswa

I Gede Sukra Darmayasa

Mendeskripsikan tentang disiplin anak muda dewasa ini, tidak terlepas dari persoalan prilaku kurang baik pada pemuda-pemudi yang akhir-akhir ini semakin meningkat. Dalam kehidupan sehari-hari, baik mendengar atau melihat langsung maupun tidak langsung melalui membaca lewat media massa dan media elektronik. Berbagai tindakan negatif dilakukan para pelajar di sekolah, mulai dari nyontek, bolos, memeras, sampai pelanggaran di luar sekolah. Di antaranya termasuk tawuran geng antarpelajar, berkelahi (tawuran), penyalahgunaan narkoba, seks bebas, mencuri, sampai pada pelanggaran-pelanggaran yang lebih membahayakan atau merugikan diri sendiri dan orang lain. Perilaku-prilaku menyimpang tersebut terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah.


Sesungguhnya prilaku seseorang itu pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut. Yang pertama faktor lingkungan. Lingkungan merupakan faktor yang sangat fundamental dalam mempengaruhi prilaku seseorang. Tidak bisa kita pungkiri lingkungan sangat mempengaruhi terbentuknya suatu prilaku dan disiplin seseorang, sebab dalam kehidupan sehari-hari bila dia hidup dalam lingkungan yang spiritual pasti orang tersebut akan menjadi orang yang spiritual. Dan sebaliknya bila seseorang hidup dalam lingkungan yang kurang baik, misalnya dalam lingkungan penjudi dan peminum, maka secara tidak langsung orang yang berada di lingkungan tersebut pasti akan ikut akan menjadi penjudi dan peminum. Sebab bila dia tidak ikut akan dikucilkan dalam lingkungan tersebut. Apalagi yang masih anak-anak sangat riskan sekali dengan pengaruh lingkungan. Bila sejak kecil ia sudah berada dalam lingkungan yang kurang baik, sudah bisa dipastikan anak tersebut akan menjadi anak yang kurang baik.

Faktor yang kedua yaitu keluarga. Keluarga merupakan suatu faktor yang paling utama dan urgen dalam mempengaruhi prilaku seseorang. Karena dalam kehidupan ini, 50 persen kita selalu bergelut dengan keluarga, sehingga bila seseorang tidak mendapat perhatian dan kasih sayang dari keluarganya pasti cendrung berprilaku yang kurang baik dalam kehidupannya. Terutama anak yang berada pada keluarga yang hubungan kedua orang tuanya kurang harmonis (broken home) pasti anak tersebut prilakunya akan kurang baik, apalagi untuk bisa menjadi anak yang disiplin.

Faktor yang ketiga yaitu faktor sekolah. Sekolah merupakan faktor penting dalam membentuk prilaku dan disiplin seseorang, karena di sekolah seorang anak akan mendapatkan suatu ilmu pengetahuan dan pendidikan formal, sehingga dalam kehidupan ini seharusnya orang yang sudah mengenyam pendidikan formal di sekolah harus memiliki prilaku dan disiplin yang lebih baik dari orang yang tidak mengenyam pendidikan.

Ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi perkembangan prilaku dan disiplin anak. Bahwasannya sekolah merupakan salah satu faktor dalam membentuk dan mempengaruhi prilaku dan disiplin siswa, karena para siswa akan lebih sering mendapatkan suatu bimbingan dan arahan dari guru yang mengajar di sekolah tersebut. Di dalam kitab Bhagavad Gita XII.11disebutkan tentang kedisiplinan, yaitu:

Athaitad apy asakto ‘si kartum mad-yogam āsritah
Sarva-karma-phalatyāgam tatah kuru yatātmawān

Terjemahan:
Bila yang ini pun tak dapat kamu lakukan, maka berlindunglah dalam kegiatanKu yang terdisiplinkan, lepaskan hasil dari segala kegiatan kerja dengan memasrahkan dirimu.


Apabila dalam kehidupan ini tidak mampu mengabdikan segala kegiatan kepada Tuhan, maka lakukanlah kegiatan kerja tanpa mengharapkan hasil dari kerja yang sudah dilakukan, dengan penuh disiplin. Gunakan yoga kegiatan kerja tanpa keinginan atau niskama karma, dapat melepaskan segala perjuangan pribadi dengan mengundurkan diri sepenuhnya dan menyerahkan semua kepada Tuhan. Pasrah pada disiplin diri dan kegiatan kerja, dengan melepaskan segala pemikiran terhadap ganjarannya, seseorang harus seperti anak-anak di tangan ilahi.

Sejalan dengan pandapat Mukesh Kumar dalam majalah Sraddha edisi ke-46 (2012:11) mengatakan, pentingnya melakukan yoga setiap hari agar mendapatkan keselarasan antara tubuh, pikiran dan jiwa. Kesehatan itu dapat tercapai apabila ketiga hal tersebut terwujud, tetap utuh, selaras dan sehat. Mukesh Kumar mengajak agar masyarakat Hindu dengan sungguh-sungguh melaksanakan yoga dan meditasi. Hendaknya yoga masuk kurikulum dan dijadikan kegiatan ekstra kurikuler untuk sekolah-sekolah di Bali. Ekstra kurikuler yoga merupakan salah satu media dalam meningkatkan disiplin, sebagai kegiatan di luar jam efektif proses belajar mengajar di kelas. Jadi ekstra kurikuler yoga sangatlah penting dikembangkan dalam suatu sekolah untuk bisa melatih disiplin anak didik, karena disiplin merupakan modal utama siswa dalam menimba ilmu pengetahuan.

(Penulis Mahasiswa IHDN Denpasar kampus Bangli semester VIII & anggota VSI. Sairam).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar