Laporan BR Indra Udayana
Ashram Gandhi Puri melalui program Dharma Dutanya memiliki kesempatan yang baik bisa tampil di dalam acara tahunan Bali Spirit Festival. Pelaksanaan tahun ini merupakan yang ke-4 yang mengambil tempat di Ubud pada tanggal 23 – 27 Maret 2011. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 600 peserta dari sekitar 40 negara. Program workshop-nya dipusatkan di Purnati Center, sedangkan pembukaan dan program seninya dipusatkan di Museum Arma Ubud.
Pada acara pembukaan yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Gubernur Bali, Bupati Gianyar, Camat, Kepala Desa, dan tokoh-tokoh lainnya, BR Indra Udayana berkesempatan untuk memimpin doa untuk kesuksesan acara tersebut. Namun sebelumnya Ashram Gandhi Puri juga diberikan kepercayaan untuk menampilkan tari pembukaan. Acara pembukaan ini menjadi semakin meriah ketika ditutup oleh penampilan musik perpaduan Bali-Afrika.
Pada hari kedua Ashram Gandhi Puri juga berkesempatan tampil. Tari Sthita Pradnya yang ditarikan oleh BR Indra Udayana, Gung De Rama, dan anak-anak Ashram Gandhi Puri lainnya tampil pertama dari lima jenis pertunjukan lainnya. Tampilan kali ini sungguh membuat penonton larut di dalam kesakralan tarian Sthita Pradnya yang merupakan perpaduan antara tari dan Yoga. Suasana yang penuh sesak oleh penonton yang sebagaian besar orang asing tersebut tiba-tiba menjadi hening dan meditative. Tarian dibawakan kurang lebih 20 menit dan kemudian dilanjutkan pertunjukan musik dari Australia dan India.
Hari ketiga BR Indra Udayana dan Gung De Rama dan dibantu Jenny menjadi pembicara dalam workshop di Purnati Center. Tema yang dibawakan adalah Sacred of Art. Pesan yang ingin disampaikan kepada audience selama dua jam tersebut adalah, bahwa seni itu mestinya muncul dari dalam hati. Kejujuran hati sangat diperlukan untuk mengekspresikan karya seni. Oleh karena demikian pada intinya setiap orang adalah seniman sepanjang ia mampu jujur dan mengekspresikan kejujuran tersebut melalui karya seni. Dan yang lebih penting adalah seni utama sesungguhnya adalah kehidupan itu sendiri.
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar