Renungan oleh Luh Sutarmi
Ungkapan indah tentang cinta selalu hadir bagi mereka yang sedang dilanda cinta. “Cinta sejati tidak pernah berjalan mulus, karena cinta tidak terlihat dengan mata, tetapi dengan hati. Seperti meneguk minuman cinta yang terindah ialah saat kau seduh setetes demi setetes, bukan yang direguk sekali tegukan,” demikianlah ungkapan Bisma pada Dewi Amba yang terus membuntutinya dari belakang, sebab sang Dewi merasa teraniaya selama ini, karena merasa disiasiakan oleh Bisma. Bisma menang sayembara di negeri Kasi, mendapat tiga putri raja, dua putri, yaitu Ambika dan Ambalika menjadi istri adiknya Wicitrawirya, namun Amba, keburu jatuh cinta sama Bisma. Bisma sudah bersumpah untuk tidak menikah seumur hidupnya. Dalam perjalanan kejar mengejar terjadi dialog yang unik antara keduanya,
Yayasan Dharmasastra Manikgeni
Minggu, 15 Januari 2017
Ungkapan Cinta Kakek Bisma
Kemajemukan dan Pengendalian Firi
Wacana oleh I Nyoman Tika
Rasa persatuan saat ini seakan di uji berbagai kasus sensitif tentang SARA. Emosi publik yang sensitif kembali dipakai senjata untuk mengoyak ketenteraman Indonesia. Negara majemuk ini seakan mudah diprovokasi oleh segelintir orang lewat media sosial yang semakin mudah membentuk viral di dunia maya. Nalar publik menjadi buntu, phenomenal self menjadi kian menguat, yaitu persepsi diri yang selalu berlawanan dari diri yang sesungguhnya (Infered self).
Kekuatan Doa
Wacana oleh Swami Krishnananda
Hal yang biasanya dianggap sebagai tidak mungkin dikatakan menjadi mungkin melalui kekuatan doa. Kemampuan doa untuk bekerja menciptakan keajaiban dianggap sebagai keunggulan dalam segala bentuk pendekatan agama. Kekuatan doa tak terhitung, dan kemanjurannya telah dinyanyikan dalam berbagai kisah kemuliaan, bahkan oleh penyair, dan telah divicarakan oleh yogi, master, dan nabi. Tetapi bagaimana doa bekerja?
Berbagai Faktor Penyebab Dosa Bisa Terkabul
Doa adalah salah satu media bhakti kepada Ida Sanghyang Widhi. Menurut Narada Bhakti Sutra, seorang bhakta yang menempuh jalan Bhakti Yoga pada prinsipnya bisa dikategorikan dalam dua bentuk, yaitu apara bhakti atau gauna bhakti dan para bhakti. Apara bhakti adalah satu tingkatan bhakti, dimana seorang bhakta dalam menjalin keterhubungannya dengan Ida Sanghyang Widhi masih dengan memandang keterpisahan dirinya dengan sang Pencipta.
Tuah Sakti Pohon Beringin dan Ancak
Sekarang masih banyak ditemukan pohon-pohon besar tumbuh di dekat areal pura, bahkan ada di dalam pura. Terutama jenis-jenis pohon yang disucikan dan dikeramatkan yang dipercaya memiliki nilai kesucian, seperti beringin, kroya, ancak, pule, dan sebagainya