Yayasan Dharmasastra Manikgeni

Kantor Pusat: Jalan Pulau Belitung Gg. II No. 3 - Desa Pedungan - Denpasar BALI 80222. Hp/WA 0819 9937 1441. Diterbitkan oleh: Yayasan Dharmasastra Manikgeni. Terbit bulanan. Eceran di Bali Rp 20.000,- Pelanggan Pos di Bali Rp 22.000,- Pelanggan Pos di Luar Bali Rp 26.000,- Tersedia versi PDF Rp 15.000/edisi WA ke 0819 3180 0228

Jumat, 11 November 2016

Ketika Para Rsi Diolok-olok

Suka memperolok orang baik adalah tindakan yang tak patut dilakukan. Apalagi yang diperolok dan dilecehkan adalah orang suci. Balasan pasti akan diterima untuk perbuatan (karma) yang tidak baik itu. Bahkan bisa jadi orang lain ikut kecipratan dosa buruk.

Selanjutnya......

Dewi Subadra Menghayati Bhakti Yoga

Oleh Luh Made Sutarmi

Kehidupan  menampilkan wajah ganda, manusia diberikan untuk memilih dan menjalani hidup  dengan beragam jalan. Manusia tinggal memilih. Walaupun mampu memilih, namun manusia  penuh dengan keterbatasan Nobody can count the starts. Manusia memiliki batas kemampuan masing-masing.

Selanjutnya......

Korupsi dan Etika Hindu Saat Ini

Oleh I Nyoman Tika

Permasalahan yang muncul saat ini adalah korupsi belum bisa memudar. Korupsi diduga terjadi karena  pemahaman etika beragama semakin meluntur. Manusia sudah semakin fragmatis, pemuja materi dan lupa bahwa hidup itu sangat pendek. Jerat korupsi melibas hampir berbagai kalangan, termasuk  umat yang beragama  Hindu.  Di koridor itu etika beragama Hindu nampaknya perlu direvitalisasi.

Selanjutnya......

Perjalanan Sang Roh di Dunia dari Kelahiran Hingga Mati

Oleh A.A Bagus Sudira Mangku

Masyarakat Bali percaya bahwa setiap roh leluhur selamanya bersthana (baca: melinggih) di Merajan. Beliau diyakini pula yang menuntun, menolong dan memberkahi pratisentana atau keturunannya. Terlebih sentana yang selalu berbuat dharma, maka leluhur akan memberkahinya dengan segala karunia. Sebaliknya, bagi sentana yang berbuat adharma (jahat, corah, drowake, loba, tamak, dan lainnya), maka para leluhur yang melinggih di Merajan akan memperingati dengan cara-cara niskala.

Selanjutnya......

Rahasia di Balik Bulan Purnama

Oleh Ngurah Parsua

Seluruh Alam Semesta beserta seluruh kehidupan keberadaannya mungkin saling terkait. Sering disebut ada tiga tingkatan alam menyeluruh, tapi satu dengan lainnya saling berkaitan. Menjadi satu kesatuan, berawal dari bagian-bagian semesta.Dari mana datangnya planet-planet itu? Mengapa matahari bersinar. Siapa memberi sinar? Mengapa ada bulan, dari mana asal-muasalnya. Mengapa suatu waktu ia bersinar terang (Purnama). Suatu saat gelap (Tilem).

Selanjutnya......

Kisah Tulasidas Menjadi Maharshi Berkat Nasihat Sang Istri

Oleh I Ketut Winaka

Atmaram dan istrinya Tulasi, adalah bhakta baik, rendah hati dan sangat taat pada Tuhan, namun  mereka  adalah pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak. Setelah memohon dalam kurun waktu yang sangat lama, mereka dikaruniai sorang putra. Tetapi sayang sekali   bahwa   Tulasi   meninggal  dunia  sesaat  seusai  persalinan.

Selanjutnya......

Pujalah Ibu Pertiwi

Oleh Nyoman Mider Adnyana

Jangan berpikir kita memuja berhala, tidak. Jangan berpikir kita memuja tanah, tidak. Siapakah yang tahu isi dari tanah itu? Kalau tidak ada yang tahu sama halnya dengan siapakah sebenarnya Tuhan itu? Juga tidak ada yang tahu. Satu contoh, manusia tidak tahu apa yang mereka tanam, lalu muncul buah. Siapa yang memberi buah?

Selanjutnya......

Penampilan Gentle Ditentukan Oleh Karakter Bukan Pakaian

Oleh I Wayan Miasa

Bali memang sudah tersohor ke seluruh dunia dengan berbagai keunikannya. Para pelancong, pendatang memuji Pulau Bali seperti mereka memuji gadis cantik. Puji-pujian itu mengalir dari zaman dahulu hingga sekarang dan hal tersebut sering membuat warga kita lupa untuk introspeksi diri. Mereka semakin bangga dengan pujian tersebut apalagi di zaman sekarang ini dimana taraf kehidupan semakin meningkat.

Selanjutnya......

Faktor-Faktor yang Memotivasi Umat Hindu Melakukan Sembah Bakti di Pura

Tulisan ini terinspirasi oleh tulisan Putu Setia (kini Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda) dalam majalah ADITYA  Nomor 13 September 1995.  Tulisan yang berjudul “ Umat Hindu Jarang Sembahyang“ tersebut adalah pertanyaan dari  Wayan S yang tinggal di  Menado yang menurut pengamatannya memang dibandingkan dengan  penganut agama yang lain, umat Hindu dinilainya paling jarang melakukan sembahyang.

Selanjutnya......

Wahyanti Bertekad Bangkitkan Umat Hindu di Jawa

Tidak banyak remaja sekarang yang mau hidup prihatin atau punya tekad kuat untuk maju, meskipun untuk itu seseorang harus hidup dengan penderitaan. Dari jumlah yang sedikit itu, ada satu nama yang patut dicatat. Dia adalah Wahyanti.

Selanjutnya......

Pemuda Hindu Wajib Belajar Keras dan Bekerja Keras

Tantangan Bangsa Indonesia di masa depan membutuhkan hadirnya konsorsium kepemimpinan nasional dalam tiga kelompok, yaitu pemimpin politik, pemimpin masyarakat, dan pemimpin ekonomi. Kepemimpinan pemuda sebagai iron stock mensyaratkan sistem pembangunan kepemimpinan yang komprehensif pada OKP (Organisasi Kepemudaan).

Selanjutnya......

Berbagi Kegembiraan Bersama Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala di Kebun Binatang

Berbekal keinginan berbagi kepada sesama, Komunitas Indonesia Sadar Sehat (KISS) bekerjasama dengan Bali Zoo, mengadakan touring gratis bagi anak-anak Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala Tabanan. Acara yang diadakan pada Sabtu, 24 September 2016 ini berlangsung dari pukul 15.00 hingga 16.30 diikuti sekitar 50 orang anak asuh.


Selanjutnya......

Bakti Sosial Prajaniti Hindu untuk Korban Banjir di Garut

Musibah selalu datang tak terduga sebagai ujian dari yang Maha Kuasa untuk meningkatkan kesabaran umat manusia. Seperti yang kita ketahui Kota/Kabupaten Garut mendapat musibah Banjir Bandang di 7 Kecamatan, yaitu Bayongbong, Garut Kota, Banyuresmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan dan Samarang, pada tanggal 21 September 2016 yang menyebabkan korban jiwa dan puluhan orang luka-luka.

Selanjutnya......

Lulusan Lembaga Pendidikan Agama Hindu Jangan Hanya Hafal Sloka

Di era globalisasi seperti saat ini minat masyarakat untuk mempelajari atau kuliah di kampus agama Hindu memang masih rendah tidak seperti halnya kampus lainnya. “Untuk itu, sebagai perguruan tinggi yang baru, STAH Mpu Kuturan harus memacu diri untuk turut memberikan kontribusi penting dalam menyukseskan pembangunan dan pembinaan umat,” ucap Gubernur Bali  Made Mangku Pastika saat memberi kuliah umum di STAHN Mpu Kuturan pada Sabtu, 8 Oktober 2016 lalu.


Selanjutnya......

Warga Jehem Kelola Air Bersih Secara Swadaya

Masyarakat Banjar Jehem Kaja, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Bali, sekarang patut lebih bersyukur karena bisa menikmati fasilitas air bersih di rumahnya. Lebih-lebih fasilitas air bersih yang mengalir ke rumah-rumah warga tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat setempat yang diinisiatori oleh pesraman Swasty Bila, sebuah pusat latihan yoga dan budaya Bali.

Selanjutnya......

Sekarang Ketua Umum Parisada Nanti Gubernur Bali

Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya yang terpilih sebagai Ketua Pengurus Harian PHDI Pusat dinilai sosok yang memiliki akses dan jaringan luas tingkat nasional. Jabatan terakhirnya sebagai  Koordinataor Staf Ahli Panglima TNI. Sosoknya juga tak asing di Bali, yakni sebagai Pangdam IX/Udayana. Kini di beberapa sudut kota Denpasar terpampang spanduk yang bertulisakan Relawan WBT. Itulah singkatan Wisnu Bawa Tenaya.

Selanjutnya......

Mahasabha XI PHDI di Surabaya Terburuk dan Memalukan Sepanjang Sejarah

Mahasabha PHDI sudah selesai. Sabha Pandita dan Ketua Umum berseteru dan perseteruan itu dilaporkan ke Presiden samoai Kepala BIN. Menteri Agama kesal dan tak mau hadir dalam Mahasabha.

Selanjutnya......

Pura Prajapati Sumber Mengalirnya Kekuatan Gaib

Setiap orang mungkin pernah mengalami pengalaman irasional dalam hidupnya. Bagi orang Bali (Hindu) pengalaman yang demikian sering dihubungkan dengan kegaiban dan mistik. Terlebih dalam berbagai aspek kehidupan, masyarakat Hindu Bali selalu berhubungan dengan hal-hal mistik gaib sehingga kegaiban bukanlah sesuatu yang baru dalam lingkungan sosial. Justru gaib adalah bumbu kehidupan yang tumbuh subur dalam bayang-bayang modernitas. Meskipun modernitas memberikan pengaruh budaya baru, tetapi objek gaib selalu muncul dalam ceruk-ceruk pemikiran orang Bali. Terlebih, hal yang gaib tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan ritus-ritus suci berupacara.

Selanjutnya......

Rahasia Angkernya Pura Prajapati

Pada setiap setra (kuburan) di Bali biasanya terdapat bangunan suci di bagian hulunya yang disebut Pura Prajapati atau Pelinggih Prajapati. Selain sebagai penstanaan ista dewata, Pura Prajapati juga meryupakan sumber energi maha dahsyat, baik untuk peleburan maupun penciptaan dan pemeliharaan.

Selanjutnya......